Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Muhammad Natsir, Semangatmu adalah Kemuliaan

source: google "Pilih salah satu dari dua jalan: Islam atau Atheis”. Demikianlah kutipan pidato Muhammad Natsir di parlemen Indonesia pada masa kemerdekaan. Muhammad Natsir adalah tokoh Islam kontemporer, mujahid, serta politikus yang piawai. Beliau mencurahkan segenap kemampuan untuk menjadikan Islam sebagai sistem pemerintahan Indonesia, dan melawan orang-orang yang menghalangi tegaknya syariah. Kisah hidupnya pun kini tertulis apik dalam tinta emas sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam buku: ‘ ’Mereka telah pergi. Tokoh-tokoh Pembangunan Pergerakan Islam Kontemporer” Muhammad Natsir lahir pada 16 Juli 1908 di Maninjau, Sumatera Barat. Ia dibesarkan dari keluarga yang agamis. Ayahnya seorang ulama terkenal di Indonesia. Lingkungan yang seperti ini sangat mempengaruhi pada pertumbuhan sang putra. M. Natsir belajar di sekolah agama dan negeri. Beliau mendapatkan ijazah dari Perguruan Tinggi Tarbiyah Bandung. Selain itu, beliau juga mendapat gelar Doctor Honoris Cau

Cerita Dibalik Sebulan Pasca Penempatan

08112011-08122011, Tak terasa sudah sebulan waktu terlewati sejak pengumuman penempatan itu dikeluarkan. Sepertinya baru kemarin saya dan para DJKN-ers harap-harap cemas menanti sebuah jawaban. Sebuah jawaban tentang dimana nantinya kami mengabdikan diri, bekerja untuk negeri. Tapi kini, sahabat seperjuangan telah menerima dan menjalankan takdir penempatannya. Tersebar! Di seluruh Indonesia! Alhamdulillahirobbil’alamiin. Allah telah menetapkan. Akhirnya, Direktorat Penilaian, Kantor Pusat DJKN menjadi tempat mengabdi pertama saya untuk negeri ini. Setelah sebelumnya saya menjalani prosesi magang kerja selama hampir 1 tahun di KPKNL Serpong, ada semacam perbedaan ritme kerja yang saya alami. Jelas memang, kantor pusat dengan intensitas pekerjaan yang lebih banyak, semua pegawai dituntut untuk bekerja cerdas, bekerja cepat, dan bekerja ikhlas. source: Google Masih terekam jelas dalam ingatan, kala pertama kali memasuki area kerja di lantai 6 Gedung Syafruddin Prawiranegara, say

WAKTU DAN KENANGAN

Waktu terus berjalan. Desember kemarin, Desember sekarang. Begitu cepat setahun berlalu. Perubahan zaman yang serba instan seakan membuat waktu berjalan di atas monorel cepat. Waktu tak akan berhenti untuk menunggu orang-orang yang menunda. Ia juga tak akan berjalan lebih cepat mengimbangi keinginan manusia telah menunggu lama. Ia konstan adanya. Ia 24 jam sehari-semalam. Tak ada bedanya. Seiring berjalannya waktu (red: begitu kata buku-buku), coba kita resapi apa saja yang telah kita perbuat selama ini. Prestasi apa yang telah kita ukir bersama waktu? Atau mungkin, kebodohan apa yang sudah kita jalani bersama waktu pula? Pernahkah kita memuhasabahnya? Source: Google Di saat semua orang masih sibuk dengan aktivitasnya. Saya mengajak sahabat pembaca sekalian untuk kembali mengalokasikan waktu sejenak. Membuka kembali memori masa lalu. Memilahnya ke dalam daftar hitam-daftar putih kehidupan sahabat semua. Mulai dari sahabat duduk di bangku taman kanak-kanak. Saat itu saha