Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Resume Film: Habibie-Ainun (2012)

Foto Bersama Pesawat N250-Gatotkoco, buatan Pak Habibie 20-12-2012, tepat di tanggal cantik itu film Habibie Ainun diputar di seluruh Indonesia. Beberapa hari sebelumnya saat layar coming soon film ini dipajang gede di segitiga Senen, saya pribadi sangat interest , ingin sekali nonton film yang dibintangi oleh Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari ini. Film yang diangkat dari buku best seller “Habibie Ainun” ini merupakan kisah nyata perjalanan hidup seorang Professor Dr. Ing. B.J. Habibie dengan istrinya, Ibu Hasri Ainun Habibie. Disutradai oleh Faozan Rizal, film ini dikemas dengan apik dengan mengambil setting di dua negara, Jerman dan Indonesia. Film ini mengisahkan tentang perjuangan Bapak Habibie semasa mudanya. Masa dimana beliau memiliki semangat belajar yang begitu gigih saat mengenyam pendidikan di Jerman hingga ia mampu mencapai gelar doktor di salah satu universitas ternama di negeri tersebut. Kisahnya bertambah lengkap pula saat Ibu Hasri Ainun, yang merupakan sos

Bike Around Jakarta

Alhamdulillah, nikmatnya masih bisa merasakan subuh pagi tadi. Di sela-sela aktivitas diklat selama sebulan, memang telah kuputuskan untuk balik ke kosan semalam, sembari memenuhi keinginan untuk gowes minggu paginya. Ah, sepertinya memang sudah lama kaki ini tidak mengayuh si putih. Seperti biasa, Masbro Jee lah teman sepergowesan. Biasanya sih ada seorang temen lagi, Masbro Bar namanya. Cuma karena Masbro Bar kelelahan baru pulang dinas luar kota, maka jadilah saya dan Masbro Jee saja yang berangkat. Senangnya, kembali menyusuri jalanan ibu kota yang sudah terbiasa dengan keramaian. Cuma bila masa car freeday tiba di hari Minggu, 23 September 2012 ini, yang banyak terlihat adalah komunitas komunitas bersepeda. Ada yang sedang mengadakan funbike, ada yang cuma sekadar gowes bareng, ada yang lari pagi, semuanya terlihat bersemangat. Mengawali perjalanan dari Jalan Letjen Suprapto, kemudian mengambil rute dari monas menuju ke senayan, banyak sekali hal hal unik yang bisa dil

Cita-Cita Ibunda

“Bila Ibu tak mendengarkan nasihat dari Bapak yang dahulu pernah bapak sampaikan, mungkin Ibu tak akan bisa jadi seperti sekarang ini...” Untuk kesekian kalinya, saya menukilkan kisah Ibunda saya dalam halaman sederhana blog ini. Sebuah kisah yang mengajarkan saya bahwa terkadang hidup tak selamanya sesuai dengan rencana yang telah kita miliki. Rencana hebat sekalipun itu. Terkadang hidup justru berjalan apa adanya. Di luar dugaan. Hingga pada akhirnya, kita akan tersadarkan, betapa hebatnya rencana Tuhan. Ibunda. Saat itu ia adalah seorang wanita muda yang baru saja menikah. Yah, tentulah dengan bapak yang sampai saat ini masih menemaninya. Sebagai seorang lulusan diploma III akademi perawat dari sebuah universitas di Sumatera Utara, ibunda juga memiliki cita-cita.  Sebuah cita-cita sederhana. Menjadi perawat di sebuah rumah sakit. Ketika menikah dengan Bapak, Ibu sempat bekerja sebagai perawat di rumah sakit di Kota Medan. Saat Bapak memutuskan untuk hijrah ke Kota Sian

Reportase Gowes in Bali, Kementerian Keuangan (14-15 Juli 2012)

Sabtu dini hari kira-kira pukul 04.00 pagi, Terminal 2F Bandara Soekarno Hatta telah dipenuhi oleh pasukan Kementerian Keuangan yang akan mengikuti acara Gowes in Bali. Sebuah acara yang diselenggarakan oleh Gowesers Kementerian Keuangan bekerja sama dengan perusahaan IT rekanan Kementerian Keuangan dalam bidang Informasi Teknologi seperti Oracle, Radwere, dan Check-Point. Terlihat di sana antusiasme para peserta yang ingin rehat sejenak dari rutinitas, sembari menyehatkan fisik dengan olahraga bersepeda, sekaligus bertamasya di Pulau Dewata. Setibanya di Denpasar kira-kira pukul 8.30 waktu setempat, para peserta langsung digiring menuju Gedung Keuangan Negara Denpasar untuk mengkuti acara welcome gathering yang telah disusun oleh para panitia. Sambutan hangat pun hadir dari para pegawai Kementerian Keuangan di GKN yang semakin menambah keakraban antar pesertanya. Suguhan welcome snack yang dilanjutkan dengan makan siang di acara tersebut pun kian menambah semangat para peserta.

Pengabdian Bunda

Sekelumit cerita ini terurai dari kisah hidup yang dijalani oleh ibu saya. Sosok wanita yang begitu saya cintai. Ya, bagi saya tak akan pernah ada habisnya bercerita tentang bunda yang sungguh menjadi inspirasi bagi saya. Beliau bernama Endang Ismayuti. Orang-orang di kampung memanggilnya ibu Endang. Sebagian lagi mengenalnya dengan sapaan Bidan Endang. Entah dari mana asal muasalnya, tapi yang jelas saat ini ibunda hanyalah seorang ibu rumah tangga yang alhamdulillah diberikan rezeki oleh Allah berupa usaha klinik kecil yang dirintisnya. Bukanlah sebuah poliklinik besar yang dibuka oleh ibu. Hanya sebuah klinik kecil, berada di salah satu ruangan dalam rumah yang kami tinggali. Sebuah ruangan di dalam rumah yang terkesan sangat minimalis, sangat dimanfaatkan! Di tempat itulah ibu kini menjalani hari-harinya sebagai tenaga medis masyarakat yang menangani pasien dengan penyakit ringan. I bunda yang kini berusia 47 tahun, adalah lulusan Diploma III Keperawatan di salah satu

Tamasya Pasar Antik

Dahulu ketika saya masih duduk di bangku SD-SMP-SMA, pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang kurang saya minati. Meskipun Bung Karno seringkali menggaungkan "JAS-MERAH" (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah), Entah mengapa tetap saja sejarah itu abstrak bagi saya. Mengapa juga harus ada pelajaran sejarah yang notabene seringkali membuat mata ngantuk di kelas. Apalagi, dahulu ketika duduk di bangku SMA, saya sempat terheran-heran, kenapa ya ada orang mau mengambil kuliah jurusan ilmu sejarah pasca ia lulus dari bangku SMA? Dahulu, mungkin saya belum bisa berimaginasi tentang hal-hal abstrak perihal sejarah. Guru seakan menerangkan tanpa saya bisa membayangkan. Yah, itu mungkin gambaran bagaimana saya dulunya kurang sekali tertarik pada yang namanya SEJARAH/HISTORY. Tapi ada hal menarik yang saya alami kemarin. Perihal konrit sejarah yang selama ini hanyalah menjadi peradaban abstrak di pemikiran saya. Saya dan keluarga om kemarin tanpa sengaja melewati Jalan Surabaya, J