Judul Buku :
Pernik Cinta Okisetiana Dewi: SEJUTA PELANGI
Kutipan kalimat salam
pembuka di atas diambil dari buku kedua karya Oki Setiana Dewi yang berjudul: Pernik
Cinta Oki Setiana Dewi: SEJUTA PELANGI. Sebuah karya yang ditulis dari
bahasa hati seorang gadis kelahiran Batam, 13 Januari 1989. Karya yang begitu
luar biasa untuk gadis seusianya. Setelah buku perdananya: Melukis Pelangi, Kini Oki menelurkan kembali karyanya berjudul:
Sejuta Pelangi. Lagi-lagi pada buku keduanya, Oki menggunakan kata “Pelangi”.
Tampaknya Oki memandang hidup ini layaknya pelangi. Penuh
warna!
Penulis :
Oki Setiana Dewi
Penerbit :
Mizania
Tebal Buku : ±294
Halaman
Kategori Buku :
Kisah-Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa
Harga :
Rp 49.000,-
“Sebuah kisah tentang
mereka yang memancarkan semangat... Kisah tentang mereka yang berlomba memberi
manfaat... Ini tentang para “pelangi” yang mengajarkan makna hidup dengan
gradasi warna-warni, ada duka, suka, semangat, senyum, juga cinta. Menyingkap
hikmah. Menebar cinta...”
Berangkat dari berbagai kisah yang ia temukan di tahun 2011, Oki kemudian menuliskan setiap bait penuh
hikmah dari lika-liku perjalanan hidupnya ke dalam diary hariannya. Melalui perantara orang-orang yang
ditemuinya, Oki mencoba mengumpulkan hikmah hidup yang terserak dari setiap kisah. Mulai dari
kisah-kisah menarik dari perjalanan hidup Oki sendiri, kisah seorang profesor
yang tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya, suka-duka para wanita di Lapas
Wanita Tangerang, tentang
kekayaan hati pedagang tua yang penderma, tentang dua orang nenek yang masih
giat mencari ilmu, dan banyak kisah lainnya yang begitu menggugah jiwa, melecut
semangat. Kisah-kisah variatif dan inspiratif inilah yang mungkin dinilai Oki sebagai sejuta pelangi yang penuh keindahan di dalamnya bila kita mau mengambil hikmah di dalamnya.
Dari setiap kisah yang ia
tuliskan dalam buku keduanya ini, Oki mencoba untuk memaparkan dengan bahasanya
yang ringan tentang hikmah yang ada di dalamnya. Hikmah tentang ketegaran dalam
menghadapi cobaan hidup. Hikmah tentang bagaimana mencintai dan mengasihi
sesama. Tentang bagimana menghargai masakan ibunda di rumah. Tentang bagaimana
menjadi insan yang cinta pada Allah, pada Al-Qur’an, pada Nabiyullah SAW dengan
segala ajaran yang dibawanya untuk umatnya.
Dengan model kepenulisan
Oki yang sama sekali tak menggurui, agaknya Oki telah berhasil menghanyutkan para
pembacanya hingga kisah-kisah yang ditulis terasa begitu menyentuh. Oki pun
sepertinya menulis dari bahasa hatinya yang ia sampaikan dengan niat fastabiqul-khoirat. Layaknya sebuah
karya yang ditulis dari hati, sampainya pun akan ke hati para penikmatnya.
Apalagi bahasa yang ringan dan mudah dicerna menjadikan buku Oki ini kian
bernilai lebih dan dapat dinikmati dari berbagai kalangan usia pembaca.
Selamat Membaca! Semoga
menemukan berbagai hikmah di dalamnya!
Komentar
Posting Komentar