Langsung ke konten utama

PENTINGNYA MENGETAHUI TATA CARA MANDI JUNUB


Saya menulis postingan kali ini, berangkat dari kenyataan tentang masih banyaknya dari kita (muslim laki-laki) yang belum mengetahui secara baik dan benar bagaimana tata cara mandi janabat (junub) sesuai dengan tuntunan yang Rasulullah ajarkan. Penting untuk kita ketahui bersama,  terkait adanya point-point penting dalam mandi junub, saya mengambil informasinya dari beberapa sumber terpercaya yang kemudia saya coba simpulkan ke dalam point-point ringkas tentang bagaimana tata cara mandi junub yang benar.

Sebagai pengantar, Mandi junub adalah mandi wajib untuk membersihkan diri dari hadast besar dengan cara mengalirkan air ke seluruh bagian tubuh. Jika kita tidak mandi junub, sementara kita berada dalam keadaan junub, maka sholat yang kita lakukan pun tidak sah hukumnya. 

Untuk sebab-sebabnya, mandi junub sendiri wajib dilakukan dengan alasan: (a) Keluarnya mani/sperma yang disebabkan baik karena syahwat ataupun tidak karena syahwat, ataupun karena sebab lainnya seperti kelelahan dan mimpi basah, (b) Terjadinya hubungan suami istri, baik disertai keluarnya mani ataupun tidak, (c) Bagi wanita, berhentinya haid dan masa nifasnya, (d) Meninggal dalam keadaan muslim.

Berikut ini tata cara mandi junub, sebagai berikut:
  1. Niat Mandi Wajib/Junub. Karena memang niat-lah yang membedakan apakah mandi tersebut dinilai sebagai mandi wajib atau mandi biasa (mandi sesuai dengan kebiasaan setiap harinya)
  2. Mandi junub dimulai dengan membasuh telapak tangan sampai pergelangan tangan masing-masing tiga kali dan cara membasuhnya dengan mengguyurkan air (bukan dengan mencelupkan tangan ke bak air/gayung penampung)
  3. Setelah itu, ambil air dengan gayung lalu basuh kemaluan dengan tangan kiri hingga kemaluan bersih dari sperma/mani, keringat dan najis air seni. Ingat, Biasakan membasuh kemaluan dengan tangan kiri. Karena itulah yang Rasulullah ajarkan.
  4. Usai membersihkan kemaluan, bersihkan tangan kiri (bekas mencuci kemaluan tadi) ke lantai/tembok/batu atbeupun benda kesat tapi bersih lainnya yang bisa dipakai. Lakukan/gosok tangan kiri tersebut sebanyak tiga kali, dan setelah itu basulah dengan air. Inilah yang Rasulullah lakukan.
  5. Setelah itu, berwudhulah sebagaimana wudhu ketika hendak sholat.
  6. Usai berwudhu, mandilah dengan mengguyurkan air dari kepala ke seluruh tubuh. Termasuk juga membasuh dengan air bagian kulit kepala di sela-sela rambut, rambut jenggot, kumis, pusar, sela-sela kuku serta seluruh permukaan tubuh yang bisa dijangkau untuk dibasuh air sampai merata ke seluruh tubuh.
  7. Dalam mandi junub harus dipastikan bahwa air telah mengenai seluruh tubuh karena itu setiap siraman air harus pula dibantu dengan jari saat membasuhnya bagian yang tersembunyi sekalipun..
  8. Kemudian bila diyakini bahwa air telah mengenai seluruh tubuh, maka mandi itu diakhiri dengan membasuh kedua telapak kaki sampai ke mata kaki.
  9. Disunnahkan untuk tidak mengeringkan badan dengan kain handuk, karena Rasulullah sendiri usai mandi janabat tidak melakukannya.
  10. Disunnahkan untuk melaksanakan mandi junub dengan tertib seperti yang dicontohkan Rasulullah.
Demikianlah urain tentang mandi junub khususnya bagi kaum pria. Semoga bermanfaat!


Wallahu'alam

Salam TPoG,
Ihtada Yogaisty


Sumber Informasi Klik: Disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Film: Habibie-Ainun (2012)

Foto Bersama Pesawat N250-Gatotkoco, buatan Pak Habibie 20-12-2012, tepat di tanggal cantik itu film Habibie Ainun diputar di seluruh Indonesia. Beberapa hari sebelumnya saat layar coming soon film ini dipajang gede di segitiga Senen, saya pribadi sangat interest , ingin sekali nonton film yang dibintangi oleh Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari ini. Film yang diangkat dari buku best seller “Habibie Ainun” ini merupakan kisah nyata perjalanan hidup seorang Professor Dr. Ing. B.J. Habibie dengan istrinya, Ibu Hasri Ainun Habibie. Disutradai oleh Faozan Rizal, film ini dikemas dengan apik dengan mengambil setting di dua negara, Jerman dan Indonesia. Film ini mengisahkan tentang perjuangan Bapak Habibie semasa mudanya. Masa dimana beliau memiliki semangat belajar yang begitu gigih saat mengenyam pendidikan di Jerman hingga ia mampu mencapai gelar doktor di salah satu universitas ternama di negeri tersebut. Kisahnya bertambah lengkap pula saat Ibu Hasri Ainun, yang merupakan sos

Resensi Buku: Pernik CInta OSD - SEJUTA PELANGI

Judul Buku           : Pernik Cinta Okisetiana Dewi: SEJUTA PELANGI Penulis                   : Oki Setiana Dewi Penerbit                : Mizania Tebal Buku           : ±294 Halaman Kategori Buku     : Kisah-Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa Harga                     : Rp 49.000,- “Sebuah kisah tentang mereka yang memancarkan semangat... Kisah tentang mereka yang berlomba memberi manfaat... Ini tentang para “pelangi” yang mengajarkan makna hidup dengan gradasi warna-warni, ada duka, suka, semangat, senyum, juga cinta. Menyingkap hikmah. Menebar cinta...”           Kutipan kalimat salam pembuka di atas diambil dari buku kedua karya Oki Setiana Dewi yang berjudul: Pernik Cinta Oki Setiana Dewi: SEJUTA PELANGI. Sebuah karya yang ditulis dari bahasa hati seorang gadis kelahiran Batam, 13 Januari 1989. Karya yang begitu luar biasa untuk gadis seusianya. Setelah buku perdananya: Melukis Pelangi,  Kini Oki menelurkan kembali karyanya berjudul: Sejuta Pelangi. Lagi-lagi pa

PENTINGNYA TOTALITAS DALAM MENGGALI POTENSI DIRI

Jangan pernah berpikir untuk mengejar materi, Jangan pernah berpikir untuk mengejar gelar, Jangan pernah berpikir untuk mengejar jabatan... Tapi, berpikirlah bagaimana agar materi, gelar, dan jabatan yang mengejar anda! Bagaimana caranya? TOTALITAS DALAM MENGGALI KOMPETENSI DIRI Ya, Itulah perkataan dari salah seorang narasumber dalam sebuah dialog (red:Untukmu Indonesia) di TVRI. Sayang, saya belum sempat tahu nama dari nara sumber tersebut. Tapi yang pasti, beliau adalah seorang akademisi dari Universitas Indonesia. Saya sangat tertarik untuk menulis tentang arti sebuah totalitas. Bukan berbicara tentang idealisme yang muluk-muluk. Tapi memang saya merasa bahwa totalitas adalah hal penting yang masih saja sulit untuk diaplikasi dalam kehidupan saya secara pribadi. Kutipan perkataan dari narasumber di atas saya yakini kebenarannya. Karena memang saya juga merasa, seringkali totalitas yang saya jalani selama ini masih belum sepenuhnya ‘’total’’. Masih saja ada berbag