Langsung ke konten utama

WHEN SPERM MEETS OVUM



Tulisan ini sebenarnya diinspirasi oleh cendikiawan Islam ternama, Harun Yahya. Dalam filmnya, beliau menjelaskan tentang teori ilmiah penciptaan manusia yang dikaitkan dengan isi Al-Qur'an. Pertama kali saya tonton saya sungguh takjub, bahkan sampai menitihkan airmata. Tidak berlebihan saya berkata begitu karena memang beliau mengemasnya dengan ringan dan sungguh menyentuh.

Satu bagian dari sesi di film itu sangat membuat saya tertarik untuk berpikir lebih jauh, Saya menemukan suatu analogi tentang pertemuan sel sperma dengan sel ovum bila dikaitkan dengan pertemuan jodoh anak manusia. Ya, di film itu menceritakan bagaimana proses runut pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum. Dua sel yang sebelumnya tak pernah kenal, tak pernah bertemu dengan kuasa Allah dipertemukan dalam satu masa. Ya, bila Allah telah berkehendak, apapun bisa terjamdi. Kun Fayakun! (Begitulah Allah dengan KemahakuasaanNya)

Jodoh merupakan bagian dari ketentuan yang telah Allah tetapkan bagi seluruh makhlukNya. Sudah tertulis sebelumnya di Lauhul Mahfuz tentang perkara tersebut. Bagi yang beriman, tentu tak kan merasakan keraguan sedikitpun akan hal itu. Tapi mengapa di antara kita, makhluk-makhluk Allah banyak yang merasa sulit menemukan jodonnya. Bahkan demi menemukan jodohnya, ada yang sampai datang ke paranormal, bahkan dukun. Sungguh ironis memang melihatnya.

Pada dasarnya, jalan cerita dari Allah tentang anak manusia untuk menemukan jodohnya merupakan suatu misteri. ''Pada siapakah aku berjodoh nanti?'' Mungkin itulah dari kebanyakan pemikiran yang muncul di benak kita. Tak terkecuali saya. Padahal jika kita menilik lebih jauh di Al-Qur'an, Allah telah menjamin bahwa sesungguhnya lelaki baik-baik adalah untuk wanita baik-baik. Dan begitu pula sebaliknya.

Bila kita mengimani hal tersebut, tentu kita tak akan pernah cemas menunggu ketentuan takdir jodoh dari Allah. Tugas kita dalam mencari jodoh hanyalah dengan mensholehkan diri. Dengan, begitu insyaAllah Allah akan mencintai kita, dan memudahkan kita pada jalan pertemuan itu. Pertemuan antara kita dengan jodoh kita masing-masing.
Ingatlah, sejatinya jodoh telah ditentukan oleh Allah. Kepada siapa, kapan, dan dimana semua telah tertulis. Biarlah itu menjadi kejutan-kejutan terindah dalam hidup kita atas ketentuan jodoh dari Allah SWT.

Wallahu'alam

Salam TPoG,
Ihtada Yogaisty

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: Pernik CInta OSD - SEJUTA PELANGI

Judul Buku           : Pernik Cinta Okisetiana Dewi: SEJUTA PELANGI Penulis                   : Oki Setiana Dewi Penerbit                : Mizania Tebal Buku           : ±294 Halaman Kategori Buku     : Kisah-Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa Harga                     : Rp 49.000,- “Sebuah kisah tentang mereka yang memancarkan semangat... Kisah tentang mereka yang berlomba memberi manfaat... Ini tentang para “pelangi” yang mengajarkan makna hidup dengan gradasi warna-warni, ada duka, suka, semangat, senyum, juga cinta. Menyingkap hikmah. Menebar cinta...”          ...

HUKUM KEHALALAN PAYTREN

Sebelum membaca lebih lanjut, monggo yang mau tahu INFO dan PENDAFTARAN PAYTREN bisa di link ini ya: https://paytren.online/ihtada-yogaisty HUKUM KEHALALAN PAYTREN Repost From FB Paytren Official : InsyaAllah... Paling lambat bulan Juni 2017: - ijin Syariah dari MUI sudah keluar - ijin dari OJK untuk fitur Fintren (masalah saham, reksadana, tabungan, dll) sudah keluar - ijin dr Bank Indonesia utk transfer dana keluar juga Paytren ini bisnis yg dibangun bukan oleh SANGKURIANG.. yg ketika ada apa2, pengen apa2 langsung jadi.. langsung ada.. hehe... Makanya, mari kita sama2 nikmatin prosesnya. Kita percayakan sama ustadz dan seluruh jajaran management.. biar mereka yg mikirin masalah2 yg begituan. Sebagai mitra Cukup jalankan sistem, jadi pebisnisnya.. selesai deh.. Klo ijin2 diatas udah keluar.. Masya Allah.. saya yakin jualan paytren kaya jualan kacang goreng... Mudaah bgt Insya Allah... Dan fitur2 baru pun.. nantinya bakalan lebih mudah utk dilaunch...

Cita-Cita Ibunda

“Bila Ibu tak mendengarkan nasihat dari Bapak yang dahulu pernah bapak sampaikan, mungkin Ibu tak akan bisa jadi seperti sekarang ini...” Untuk kesekian kalinya, saya menukilkan kisah Ibunda saya dalam halaman sederhana blog ini. Sebuah kisah yang mengajarkan saya bahwa terkadang hidup tak selamanya sesuai dengan rencana yang telah kita miliki. Rencana hebat sekalipun itu. Terkadang hidup justru berjalan apa adanya. Di luar dugaan. Hingga pada akhirnya, kita akan tersadarkan, betapa hebatnya rencana Tuhan. Ibunda. Saat itu ia adalah seorang wanita muda yang baru saja menikah. Yah, tentulah dengan bapak yang sampai saat ini masih menemaninya. Sebagai seorang lulusan diploma III akademi perawat dari sebuah universitas di Sumatera Utara, ibunda juga memiliki cita-cita.  Sebuah cita-cita sederhana. Menjadi perawat di sebuah rumah sakit. Ketika menikah dengan Bapak, Ibu sempat bekerja sebagai perawat di rumah sakit di Kota Medan. Saat Bapak memutuskan untuk hijrah ke Kota ...