Langsung ke konten utama

POHON MASA DEPAN


Di suatu senja, Aku dan ibu masih berpeluh dengan segala tanaman di kebun belakang rumah. Ibu masih asyik dengan cangkulan baru untuk tanaman berikutnya. Sedangkan aku masih setia menemani ibu menyiangi rumput-rumput liar di sudut-sudut kebun. Aku tahu saat itu ibu sedang bersemangat menanam pohon-pohon berbuah yang bisa dipetik hasilnya. Ada durian, rambutan, jeruk, apel, jambu, nanas, pisang. Sepertinya ibu ingin melengkapi rupa-rupa pohon buah di kebun kesayangannya. Kebun yang tak begitu luas itu pun akhirnya terisi dengan berbagai tanaman kesukaan ibu. Meski aku sendiri sangat menyangsikan apakah pohon apel yang ditanam ibu akan berbuah nantinya. Mengingat di daerahku jarang sekali ditemukan pohon apel.

Lepas menanam pohon, aku dan ibu rehat di sebuah dudukan tepat di bawah pohon yang rindang. Aku dan ibu bercerita.
Aku      : Bu, untuk apa sih ibu nanam pohon ini semua? Beli aja buah-buahan kan lebih    mudah bu? Murah lagi. Ngapain capek-capek nanam pohon-pohon ini segala? Kan repot juga bu ngerawatnya?
Ibu          : Nak, Pohon-pohon ini ibu tanam untuk anak-anak Ibu juga. Nanti, ketika anak-anak ibu pergi merantau di kota orang. Mereka telah menikah dengan pilihan hatinya. Pasti ibu akan kesepian. Biarlah... Bagi ibu, kalaupun anak-anak ibu nggak merindukan ibu di sini. Biarlah mereka rindu memetik tanaman buah-buahan ibu ini. Biarlah... Bagi ibu, asal mereka pulang saja itu sudah sangat membahagiakan ibu. Ya, suatu saat nanti ketika anak-anak ibu telah punya kehidupan sendiri. Saat bersama pendamping hidupnya.
Aku          : (Speechless, Sambil memeluk Ibu) ‘’Tada Sayang Ibu, Bu”

**************************************

Seringkali kita sebagai anak tak menyadari tentang apa yang orangtua lakukan semuanya diberikan hanya untuk putra/i kesayangannya. Coba ingat kembali pada masa-masa kalian bersekolah. Saat kalian duduk di bangku sekolah dasar. Saat hendak pergi ke sekolah. Saat sarapan masih disuapin. Masih minta uang jajan sebelum berangkat sekolah. Masih cemberut ketika pinta tak terpenuhi. Saat kalian masih bisa meminta ibumu memasak makanan kesukaan kalian. Apapun pintamu, sepertinya semua dipenuhi ayah-ibumu.

Ketika kini engkau telah beranjak dewasa, di sudut kebun ibu masih menanam pohon masa depan. Pohon-pohon itu semua demi putra/i-nya. Tak hanya itu, ia melebarkan rumahnya yang kecil. Meluaskan kamar-kamar di rumahnya dengan harapan akan datangnya anak serta cucu kesayangannya suatu saat nanti di rumahnya itu. Ia bertanya, “Nak, Kalau kamu nanti sudah menikah dan tinggal jauh dari ibu, Kamu mau ibu masakin apa jika ibu berkunjung ke rumahmu nanti?” Inilah pertanyaan yang sering buat air mata ini tak bisa tertahankan. Ibu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk putra/i-nya. I really love you, Mother...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM KEHALALAN PAYTREN

Sebelum membaca lebih lanjut, monggo yang mau tahu INFO dan PENDAFTARAN PAYTREN bisa di link ini ya: https://paytren.online/ihtada-yogaisty HUKUM KEHALALAN PAYTREN Repost From FB Paytren Official : InsyaAllah... Paling lambat bulan Juni 2017: - ijin Syariah dari MUI sudah keluar - ijin dari OJK untuk fitur Fintren (masalah saham, reksadana, tabungan, dll) sudah keluar - ijin dr Bank Indonesia utk transfer dana keluar juga Paytren ini bisnis yg dibangun bukan oleh SANGKURIANG.. yg ketika ada apa2, pengen apa2 langsung jadi.. langsung ada.. hehe... Makanya, mari kita sama2 nikmatin prosesnya. Kita percayakan sama ustadz dan seluruh jajaran management.. biar mereka yg mikirin masalah2 yg begituan. Sebagai mitra Cukup jalankan sistem, jadi pebisnisnya.. selesai deh.. Klo ijin2 diatas udah keluar.. Masya Allah.. saya yakin jualan paytren kaya jualan kacang goreng... Mudaah bgt Insya Allah... Dan fitur2 baru pun.. nantinya bakalan lebih mudah utk dilaunch...

Cita-Cita Ibunda

“Bila Ibu tak mendengarkan nasihat dari Bapak yang dahulu pernah bapak sampaikan, mungkin Ibu tak akan bisa jadi seperti sekarang ini...” Untuk kesekian kalinya, saya menukilkan kisah Ibunda saya dalam halaman sederhana blog ini. Sebuah kisah yang mengajarkan saya bahwa terkadang hidup tak selamanya sesuai dengan rencana yang telah kita miliki. Rencana hebat sekalipun itu. Terkadang hidup justru berjalan apa adanya. Di luar dugaan. Hingga pada akhirnya, kita akan tersadarkan, betapa hebatnya rencana Tuhan. Ibunda. Saat itu ia adalah seorang wanita muda yang baru saja menikah. Yah, tentulah dengan bapak yang sampai saat ini masih menemaninya. Sebagai seorang lulusan diploma III akademi perawat dari sebuah universitas di Sumatera Utara, ibunda juga memiliki cita-cita.  Sebuah cita-cita sederhana. Menjadi perawat di sebuah rumah sakit. Ketika menikah dengan Bapak, Ibu sempat bekerja sebagai perawat di rumah sakit di Kota Medan. Saat Bapak memutuskan untuk hijrah ke Kota ...

Resensi Buku: Pernik CInta OSD - SEJUTA PELANGI

Judul Buku           : Pernik Cinta Okisetiana Dewi: SEJUTA PELANGI Penulis                   : Oki Setiana Dewi Penerbit                : Mizania Tebal Buku           : ±294 Halaman Kategori Buku     : Kisah-Kisah Inspiratif Pembangun Jiwa Harga                     : Rp 49.000,- “Sebuah kisah tentang mereka yang memancarkan semangat... Kisah tentang mereka yang berlomba memberi manfaat... Ini tentang para “pelangi” yang mengajarkan makna hidup dengan gradasi warna-warni, ada duka, suka, semangat, senyum, juga cinta. Menyingkap hikmah. Menebar cinta...”          ...